Dalam mengisi dan memuliakan bulan suci Ramadhan 1431 H/2010 M, SD Islam Al Syukro kembali menyelenggarakan dua kegiatan yaitu AMALIAH RAMADHAN (30-31 Agustus 2010) dan PESANTREN KILAT CERIA RAMADHAN (31 Agustus – 1 September 2010).
   Menurut Ketua Panitia acara tersebut yakni Ibu Siti Nur Istiqomah SAg, hanya kelas VI dan VI saja yang mengikuti kegiatan PESANTREN KILAT CERIA RAMADHAN. “Dan mereka menginap selama satu malam di sekolah, untuk melakukan ibadah pada malam-malam bulan suci Ramadhan seperti qiyamullail (tahajud, tausiyah, muhasabah) hingga makan sahur bersama-sama,” ujarnya. Berikut, wawancara dengan Ibu Istiqomah, sapaan akrab Guru bidang studi Bahasa Arab, Bahasa Indonesia, Iqro dan Gardening ini:

* * *

Ada AMALIAH RAMADHAN, ada PESANTREN KILAT CERIA RAMADHAN di SD Islam Al Syukro. Ibu sebagai Ketua Panitianya bisa menjelaskan kegiatan ini?
   Kalau AMALIAH RAMADHAN itu ‘kan kegiatan tahunan yang biasa diselenggarakan di bulan Ramadhan, dengan peserta seluruh siswa kelas I sampai dengan VI. Sedangkan untuk kegiatan PESANTREN KILAT (SANLAT) CERIA RAMADHAN, pelaksanaannya dilakukan setiap dua tahun sekali, dan dikhususkan hanya bagi siswa kelas V dan VI saja.

Bagaimana perbedaan materi yang disampaikan pada kedua acara tersebut?
    Materi untuk AMALIAH RAMADHAN dengan SANLAT CERIA RAMADHAN sudah pasti beda. Kalau untuk AMALIAH RAMADHAN, materinya mulai dari niat, zakat, Idul Fitri dan lainnya. Sedangkan untuk SANLAT RAMADHAN, materinya bermacam-macam termasuk ada games-nya juga. Artinya, lebih bersifat bermain tetapi sambil mengenal keislaman.

Apa tema pada pelaksanaan acara tersebut?
   Tema besar SANLAT CERIA RAMADHAN adalah DENGAN BULAN SUCI MARI KITA TINGKATKAN AKHLAK TERPUJI MELALUI RIDHO ILAHI.

Apa saja materi yang disampaikan?
    Materinya banyak sekali, mulai dari TEMU PENULIS CILIK, KEPEMIMPINAN yang intinya berbentuk sebuah permainan dalam kaitan peran menjadi IMAM dan menjadi MAKMUM yang didalamnya mengandung pembelajaran kepada para siswa agar senantiasa siap memimpin dan siap juga untuk dipimpin. Sedangkan kalau untuk materi KOMPETISI, para siswa diajarkan untuk saling melakukan berkompetisi tetapi dengan syarat harus dilakukan secara sportif. Seluruh bentuk permainan ini, meski bertajuk permainan, tapi tetap akan disisipkan unsur-unsur keagamaan dan keislaman didalamnya.

Apa beda pelaksanaannya dengan tahun-tahun sebelumnya?
   Sebenarnya, hampir tidak ada perbedaan antara pelaksanaan yang disajikan pada SANLAT CERIA RAMADHAN 1431 H/2010 M ini, dengan tahun-tahun sebelumnya, dimana intinya kami tidak ingin terlalu membebankan anak didik bahwa materinya padat, berat dan sebagainya. Yang penting adalah mereka merasakan sendiri, bagaimana (kehidupan menjadi seorang) santri itu, dan bagaimana menginap (mondok) seperti para santri-santri di pondok-pondok pesantren. Kami berharap mereka enjoy dengan materinya yang memang tidak terlalu padat.

Apakah kegiatan PESANTREN KILAT CERIA RAMADHAN ini akan menjadi bahan penilaian akademik bagi siswa?
   Pelaksanaan kegiatan SANLAT CERIA RAMADHAN ini berhubungan sekali dengan nilai bidang studi. Sebelumnya banyak anak-anak didik yang tidak bersedia mengikuti acara ini karena alasan hal-hal tertentu, tapi karena ini sifatnya wajib, maka kami panitia sepakat untuk mengakumulasikan nilainya menjadi dua kali nilai formatif atau nilai ulangan untuk bidang studi ‘Agama Islam’. Jadi otomatis, bagi siswa yang tidak ikut SANLAT CERIA RAMADHAN, mereka akan kehilangan dua kali nilai ulangan mereka sendiri.

Apa saja yang akan dinilai terhadap para siswa?
   Penilaian akan dilakukan mulai dari bagaimana mereka mengikuti kegiatan, bagaimana sikap dan perilaku mereka saat pemberian materi berlangsung, saat di lokal belajar, di mushola, maupun juga saat mereka berada di lokal menginap dan sebagainya. Sehingga nanti, para juri akan menentukan kafilah (atau kelompok) siswa mana yang berhak menyandang gelar terbaik. (fdl)